BAB
VI
ANALISIS
BIAYA BISNIS
1.1  SUMBER MODAL
6.1.1
MODAL TABUNGAN
Didalam
bisnis ini kami menggunakan modal tabungan yaitu sekitar 2.532.910.000,- 
6.1.2       
MODAL
KREDIT BANK
Kami   mengajukan kredit  sebesar Rp500 juta dengan jangka
waktu kredit 48 bulan, dan dikenakan bunga pinjaman sebesar 10% secara fixed 3
tahun per tahun efektif, dan sisanya adalah floating rate hingga
tenor pinjaman berakhir. 
Diasumsikan
bahwa besaran bunga dari bulan 1 sampai bulan ke 36 adalah sama besar sebesar
10%, 
Data:
Pokok pinjaman: Rp500.000.000
Bunga per tahun: 10%
Tenor pinjaman: 48 bulan (bulan ke 37 hingga bulan ke 38)
Pokok pinjaman: Rp500.000.000
Bunga per tahun: 10%
Tenor pinjaman: 48 bulan (bulan ke 37 hingga bulan ke 38)
Cicilan
pokok:
500.000.000 : 48 = Rp10.416.667
500.000.000 : 48 = Rp10.416.667
Bunga bulan 37:
((500.000.000 – ((1-1) x 10.416.667)) x 10% : 12 = Rp4.166.667
Maka, cicilan bulan ke 37 = 10.416.667 + 4.166.667 = Rp14.583.333
((500.000.000 – ((1-1) x 10.416.667)) x 10% : 12 = Rp4.166.667
Maka, cicilan bulan ke 37 = 10.416.667 + 4.166.667 = Rp14.583.333
Bunga bulan
38:
((500.000.000 – ((2-1) x 10.416.667)) x 10% : 12 = Rp4.079.861
Maka, cicilan bulan ke 2 = 10.416.667 + 4.079.861 = Rp14.496.528
((500.000.000 – ((2-1) x 10.416.667)) x 10% : 12 = Rp4.079.861
Maka, cicilan bulan ke 2 = 10.416.667 + 4.079.861 = Rp14.496.528
Dan
seterusnya, hingga...
6.2
KELAYAKAN BISNIS
Analisis Finansial
6.2.1 Rancangan Perkiraan biaya
investasi
Tabel  6. 1 Biaya Investasi
| 
   
NO 
 | 
  
   
BIAYA
  INVESTASI 
 | 
  
   
UNIT 
 | 
  
   
JUMLAH 
 | 
 
| 
   
1 
 | 
  
   
MOBIL TRUK  
 | 
  
   
4 
 | 
  
   
1.024.000.000,- 
 | 
 
| 
   
3 
 | 
  
   
MOBIL L 300 
 | 
  
   
2 
 | 
  
   
415.000.000,- 
 | 
 
| 
   
2 
 | 
  
   
MOTOR  
 | 
  
   
2 
 | 
  
   
 30.000.000,- 
 | 
 
| 
   
3 
 | 
  
   
BANGUNAN 
 | 
  
   
2 
 | 
  
   
500.000.000,- 
 | 
 
| 
   
4 
 | 
  
   
TANAH 
 | 
  
   
1 
 | 
  
   
700.000.000,- 
 | 
 
| 
   
5 
 | 
  
   
PENYALURAN
  LISTRIK 
 | 
  
   
1 
 | 
  
   
5.000.000,- 
 | 
 
| 
   
6 
 | 
  
   
TIMBANGAN 
 | 
  
   
2 
 | 
  
   
        15.000.000,- 
 | 
 
| 
   
7 
 | 
  
   
ALAT PENDETEK  
 | 
  
   
2 
 | 
  
   
15.000.000,- 
 | 
 
| 
   
8 
 | 
  
   
KALKULATOR 
 | 
  
   
2 
 | 
  
   
300.000,- 
 | 
 
| 
   
9 
 | 
  
   
KOMPUTER 
 | 
  
   
1 
 | 
  
   
5.000.000,- 
 | 
 
| 
   
10 
 | 
  
   
KIPAS ANGIN 
 | 
  
   
4 
 | 
  
   
1.000.000,- 
 | 
 
| 
   
11 
 | 
  
   
LEMARI RAK 
 | 
  
   
4 
 | 
  
   
25.000.000,- 
 | 
 
| 
   
12 
 | 
  
   
TENDA UNTUK
  ATAP MOBIL 
 | 
  
   
4 
 | 
  
   
1.210.000,- 
 | 
 
| 
   
13 
 | 
  
   
PENGURUSAN
  SURAT IZIN 
 | 
  
   
3 
 | 
  
   
5.000.000,- 
 | 
 
| 
   
14 
 | 
  
   
TV  
 | 
  
   
1 
 | 
  
   
3.000.000,- 
 | 
 
| 
   
15 
 | 
  
   
BAN SEREP 
 | 
  
   
8 
 | 
  
   
12.000.000,- 
 | 
 
| 
   
JUMLAH 
 | 
  
   
2.756.510.000,- 
 | 
 ||
Sumber:
data diolah 2016
Tabel 6.2. Rancangan Biaya Operasional
| 
   
Jenis-jenis
  Biaya Operasional 
 | 
  
   
Biaya
  per Bulan 
 | 
  
   
Biaya
  per Tahun 
 | 
 
| 
   
1.  Biaya Pembelian Hasil Bumi 
a) biaya rata-rata pembelian
  perbulan 
b) Tenaga Kerja Langsung : 
   6 orang karyawan @ Rp 1.000.000 
   1 orang personalia @Rp 1.200.000 
2.  Biaya Administrasi
  dan Umum 
a)
  Biaya Telpon 
b)
  Biaya Listrik 
d) Biaya perlengkapan  
3.  Biaya angkut/bensin
  mobil/oli 
4.  Biaya Penyusutan Mesin 
 | 
  
   
Rp    225.000.000,- 
Rp     
  7.200.000,- 
Rp      1.200.000,- 
Rp         200.000,- 
Rp         
  450.000,- 
Rp       1.000.000,- 
Rp     15.000.000,- 
Rp.      1.250.000,- 
 | 
  
   
Rp 2.700.000.000,- 
Rp     
  86.400.000,- 
Rp       14.000.000,- 
Rp         2.400.000,- 
Rp        
  5.400.000,- 
Rp      
  12.000.000,- 
Rp     180.000.000,- 
Rp      
  15.000.000,- 
 | 
 
| 
   
Total Biaya Operasional 
 | 
  
   
Rp
  276.400.000.00 
 | 
  
   
Rp 3,017.600.00 
 | 
 
   Sumber : Observasi
perusahaan (data diolah) Tahun 2016.
6.2.3 Rencana uang
masuk
Tabel 6.3 asumsi
pendapatan masuk
| 
   
NO 
 | 
  
   
JENIS
  BARANG 
 | 
  
   
JUMLAH 
 | 
 
| 
   
1 
 | 
  
   
BERAS 
 | 
  
   
Rp.    700.000.000.00 
 | 
 
| 
   
2 
 | 
  
   
KOPRA 
 | 
  
   
              Rp.    200.000.000.00 
 | 
 
| 
   
3 
 | 
  
   
PISANG 
 | 
  
   
       Rp.   
  700.000.000.00 
 | 
 
| 
   
4 
 | 
  
   
LADAH 
 | 
  
   
Rp.    600.000.000.00 
 | 
 
| 
   
5 
 | 
  
   
KOPI 
 | 
  
   
Rp.    500.000.000.00 
 | 
 
| 
   
6 
 | 
  
   
PERLENGKAPAN TANI 
 | 
  
   
Rp.   300.000.000.00 
 | 
 
| 
   
TOTAL 
 | 
  
   
         RP. 3.000.000.000.00 
 | 
 |
Sumber
: Data diolah Tahun 2016.
Keterangan:
Pendapatan
diperkirakan dalam satu tahun 3.000.000.000.00 
6.3 Analisis Tingkat
Kelayakan Bisnis
Usaha
ini memiliki perkiraan
pendapatan  tahun ke 2 (dua)
dan 3 (tiga)
masing-masing akan mengalami kenaikan sebesar 5% per
tahun, pada tahun ke-4 mengalami kenaikan
sebesar 7% per tahun dan untuk
tahun ke 5 (lima), 6 (enam) masing-masing akan mengalami kenaikan 9% per tahun, 10% ditahun ke 7 , 12%
ditahun ke 8 , 20% dtahun ke 9 dan terus meningkat 21% dtahun ke10.
Untuk lebih memberikan gambaran yang jelas dan terperinci
mengenai perkiraan benefit, dapat dilihat pada Tabel 4 .
Tabel 6.4. Perkiraan Benefit
| 
   
Tahun 
 | 
  
   
Tahun
  ke 
 | 
  
   
Jumlah peningkatan (%) 
 | 
  
   
Jumlah Pendapatan (Rp) 
 | 
 
| 
   
2017 
 | 
  
   
1 
 | 
  
   
- 
 | 
  
   
3.000.000.000,- 
 | 
 
| 
   
2018 
 | 
  
   
2 
 | 
  
   
5 
 | 
  
   
3.150.000.000,- 
 | 
 
| 
   
2019 
 | 
  
   
3 
 | 
  
   
6 
 | 
  
   
3.339.000.000,- 
 | 
 
| 
   
2020 
 | 
  
   
4 
 | 
  
   
7 
 | 
  
   
3.572.730.000,- 
 | 
 
| 
   
2021 
 | 
  
   
5 
 | 
  
   
9 
 | 
  
   
3.894.275.700,- 
 | 
 
| 
   
2022 
 | 
  
   
6 
 | 
  
   
9 
 | 
  
   
4.244.760.513,- 
 | 
 
| 
   
2023 
 | 
  
   
7 
 | 
  
   
10 
 | 
  
   
4.669.236.564,- 
 | 
 
| 
   
2024 
 | 
  
   
8 
 | 
  
   
12 
 | 
  
   
5.229.544.952,- 
 | 
 
| 
   
2025 
 | 
  
   
9 
 | 
  
   
20 
 | 
  
   
6.275.453.942,- 
 | 
 
| 
   
2026 
 | 
  
   
10 
 | 
  
   
21 
 | 
  
   
7.593.299.270,- 
 | 
 
        Sumber : Data diolah Tahun 2016.
Tabel 6. 5 Perkiraan Benefit dan
Cost Rencana 
| 
   
Tahun 
 | 
  
   
Benefit 
 | 
  
   
Cost 
 | 
 
| 
   
0 
 | 
  
   
- 
 | 
  
   
2.756.510.000,- 
 | 
 
| 
   
1 
 | 
  
   
3.000.000.000,- 
 | 
  
   
3.017.600.000,- 
 | 
 
| 
   
2 
 | 
  
   
3.150.000.000,- 
 | 
  
   
3.160.400.000,- 
 | 
 
| 
   
3 
 | 
  
   
3.339.000.000,- 
 | 
  
   
3.000.600.000,- 
 | 
 
| 
   
4 
 | 
  
   
3.572.730.000,- 
 | 
  
   
3.007.600.000,- 
 | 
 
| 
   
5 
 | 
  
   
3.894.275.700,- 
 | 
  
   
3.010.600.000,- 
 | 
 
| 
   
6 
 | 
  
   
4.244.760.513,- 
 | 
  
   
3.100.600.000,- 
 | 
 
| 
   
7 
 | 
  
   
4.669.236.564,- 
 | 
  
   
3.300.000.000,- 
 | 
 
| 
   
8 
 | 
  
   
5.229.544.952,- 
 | 
  
   
3.600.000.000,- 
 | 
 
| 
   
9 
 | 
  
   
6.275.453.942,- 
 | 
  
   
3.990.000.00,- 
 | 
 
| 
   
10 
 | 
  
   
7.593.299.270,- 
 | 
  
   
4.400.000.000,- 
 | 
 
  Sumber
: Data diolah Tahun 2016.
b.      Kriteria Investasi
Net Present Value(NPV), Net Benefit Cost Ratio(NetB/C), dan Internal Rate
of Return(IRR). 
Berdasarkan
tabel 6 Untuk mencari
tingkat bunga yang menghasilkan NPV mendekati 0 (nol) dilakukan dengan cara
coba-coba. Setelah melakukan coba-coba pada berbagai tingkat bunga diperoleh
NPV yang mendekati 0 (nol) yaitu pada tingkat bunga 15% dan 16%, dimana tingkat bunga 15% diperoleh NPV+ :
1.184.888.502,- dan
pada tingkat bunga  16%
diperoleh NPV- -1.166.125.118,-
Net Present Value (NPV)
Berdasarkan Tabel Analisis Finansial (Tabel 6) dapat diketahui tingkat bunga yang berlaku adalah 14% besarnya Net Present Value (NPV)  = 1.513.882.880
Hal ini menunjukan NPV > 0 (nol),
berarti rencana usaha layak untuk dilaksanakan.
Net Benefit Cost Ratio (Net B/C)
Berdasarkan Tabel Analisis Finansial (Tabel 6) diketahui bahwa besarnya NPV positif yaitu sebesar 4.293.625.680,-
dan besarnya NPV negatif yaitu sebesar --2.779.942.800,-
pada saat tingkat bunga yang berlaku (15%). Dengan demikian dapat dihitung besarnya Net Benefit Cost Ratio sebagi berikut :
                       ∑
NPV Positif 
Net B/C =                                                 9
                       ∑
NPV Negatif 
                      4.293.625.680,-
Net B/C =                                       9              Net B/C = 1,544
                     
2.779.942.800,-
Berdasarkan perhitungan diatas dapat diketahui besarnya
Net B/C = 1,544 berarti
net B/C > 1 maka rencana mendirikan usaha dinyatakan layak untuk
dilaksanakan.
Internal Rate of Return  (IRR)
Setelah dilakukan
percobaan dari berbagai tingkat bunga maka diperoleh tingkat bunga yang
menghasilkan NPV positif dan negatif yang paling mendekati 0 (nol). Berdasarkan
Tabel Analisis Finansial (Tabel 6) dapat diketahui besarnya NPV positif yang paling
mendekati 0 (nol) yaitu sebesar 1.184.888.502,- pada
tingkat bunga 15%
dan besarnya NPV negatif yang paling mendekati 0 (nol) yaitu sebesar
-1.166.125.118,- pada tingkat
bunga 16%. Dengan demikian dapat diketahui bahwa besarnya IRR ada
diantara 15%
sampai 16%, selanjutnya untuk mendapatkan besarnya IRR dilakukan
Interpolasi antara NPV positif dan NPV negatif dengan rumus sebagai
berikut.                  
IRR  
=   i1  +                                                 x 
(i2 – i1)
         ∑NPV+  -  ∑NPV-
IRR     =  15%  +                                         __________  9  x
(16% - 15%)
                                   1.184.888.502,-
- (-1.166.125.118,-)
                  1.184.888.502,-
                                 2.351.013.620
            = 15% + 0,504%         
= 15,5% (pembulatan) 
Berdasarkan perhitungan diketahui besarnya IRR = 15,5%. Sedangkan tingkat bunga yang berlaku sebesar 14%. Berarti IRR > dari tingkat bunga yang berlaku (14%) sehingga rencana usaha layak untuk dilaksanakan.
Analisis
Pay Back Period
Untuk
kepentingan perhitungan Pay Back Period
dibuat tabel persiapan perhitungan pada Tabel 7 dengan menggunakan dasar data
pada Tabel 6. 
Tabel 6.7. Persiapan Perhitungan Pay Back Period Rencana Usaha 
| 
   
Tahun 
 | 
  
   
Benefit 
 | 
  
   
Cost 
 | 
  
   
Net Benefit 
 | 
  
   
Net Benefit Kumulatif 
 | 
 
| 
   
0 
 | 
  
   
- 
 | 
  
   
-2.756.510.000,- 
 | 
  
   
-2.756.510.000,- 
 | 
  
   
-2.756.510.000,- 
 | 
 
| 
   
1 
 | 
  
   
3.000.000.000,- 
 | 
  
   
3.017.600.000,- 
 | 
  
   
-17.600.000,- 
 | 
  
   
-2.774.110.000,- 
 | 
 
| 
   
2 
 | 
  
   
3.150.000.000,- 
 | 
  
   
3.160.400.000,- 
 | 
  
   
-10.400.000,- 
 | 
  
   
-2.784.510.000,- 
 | 
 
| 
   
3 
 | 
  
   
3.339.000.000,- 
 | 
  
   
3.000.600.000,- 
 | 
  
   
338.400.000,- 
 | 
  
   
-2.446.110.000,- 
 | 
 
| 
   
4 
 | 
  
   
3.572.730.000,- 
 | 
  
   
3.007.600.000,- 
 | 
  
   
565.130.000,- 
 | 
  
   
-1.880.980.000,-
   
 | 
 
| 
   
5 
 | 
  
   
3.894.275.700,- 
 | 
  
   
3.010.600.000,- 
 | 
  
   
883.675.700,- 
 | 
  
   
-997.304.300,- 
 | 
 
| 
   
6 
 | 
  
   
4.244.760.513,- 
 | 
  
   
3.100.600.000,- 
 | 
  
   
1.144.160.513,- 
 | 
  
   
146.856.213,- 
 | 
 
| 
   
7 
 | 
  
   
4.669.236.564,- 
 | 
  
   
3.300.000.000,- 
 | 
  
   
1.369.236.564,- 
 | 
  
   
1.516.092.867,- 
 | 
 
| 
   
8 
 | 
  
   
5.229.544.952,- 
 | 
  
   
3.600.000.000,- 
 | 
  
   
1.629.544.925,- 
 | 
  
   
3.145.637.792,- 
 | 
 
| 
   
9 
 | 
  
   
6.275.453.942,- 
 | 
  
   
3.990.000.00,- 
 | 
  
   
2.285.453.942,- 
 | 
  
   
5.431.091.734,- 
 | 
 
| 
   
10 
 | 
  
   
7.593.299.270,- 
 | 
  
   
4.400.000.000,- 
 | 
  
   
3.193.299.270,- 
 | 
  
   
8.624.391.004,- 
 | 
 
| 
   
∑ 
 | 
  
   
4.4.968.300.941 
 | 
  
   
3.6.343.910.000 
 | 
  
   
8.624.391.004,- 
 | 
  
   | 
 
Sumber: Data diolah
Tahun 2016.
Berdasarkan perhitungan pada Tabel 7
 dapat diketahui
besarnya Pay Back Period, dengan 2
metode yaitu :
1)           
Metode
Net Benefit Cumulative dengan
menggunakan rumus :
                                                
   Sisa
Hutang
        PBP = 
Tp-1 +                                                                                  9×× 12 bulan
                                      Net Benefit setelah sisa Hutang
                              997.304.300,-
        PBP = 
5 +                                    9×× 12 bulan
                               1.144.160.513,-
        PBP =  5+ 10 bulan+ (0,46 x 30 hari)     
        PBP =  5 tahun
+ 10
bulan + 14 hari
2)           
Metode
Net Benefit Rata-Rata Tiap Tahun
dengan menggunakan rumus:
                                          Jumlah Investasi                         
        PBP  =                                                                                              9×1191
                         
   Net
Benefit Rata-Rata Tiap Tahun
        Untuk
mencari net benefit rata-rata tiap tahun menggunakan rumus:
                                                                  
  Jumlah
Net Benefit
        Net Benefit Rata-rata tiap
tahun =   ___________________
                                                                    
    Jumlah Tahun
                                                                     
8.624.391.004,-
        Net Benefit Rata-rata tiap
tahun =       ______________   =   862.439.000,4,-
                                                                
                 10
                              2.756.510.000,-
        PBP   =                                           ×
                               862.439.100,4,-
                   =  
3.2
                   =   3 tahun
+ 2
bulan 
Waktu yang dibutuhkan proyek ini untuk mengembalikan
modal keseluruhan adalah selama 5 Tahun 10 Bulan dan 14 hari  dengan metode Net
Benefit Kumulatif dan selama 3 Tahun 2 Bulan dengan metode Net Benefit Rata-rata tiap Tahun.
Hal ini berarti waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan
modal lebih cepat dari pada umur proyek yang umurnya 10 tahun. Dengan demikian
dapat lebih memberi keyakinan bahwa rencana 
usaha
jual beli hasil bumi layak
untuk dilaksanakan.
Analisis
Break Even Point (BEP)
Untuk kepentingan
perhitungan Break Event Point dibuat tabel persiapan perhitungan.
Tabel 6.8. Persiapan Perhitungan Break Even Point Rencana Usaha 
| 
   
Tahun 
 | 
  
   
Benefit 
 | 
  
   
Cost 
 | 
  
   
Net Benefit 
 | 
  
   
Net Benefit Kumulatif 
 | 
  
   
Benefit Kumulatif 
 | 
  
   
Cost Kumulatif 
 | 
 
| 
   
0 
 | 
  
   
- 
 | 
  
   
-2.756.510.000,- 
 | 
  
   
-2.756.510.000,- 
 | 
  
   
-2.756.510.000,- 
 | 
  
   
0 
 | 
  
   
2.756.510.000,- 
 | 
 
| 
   
1 
 | 
  
   
3.000.000.000,- 
 | 
  
   
3.017.600.000,- 
 | 
  
   
-17.600.000,- 
 | 
  
   
-2.774.110.000,- 
 | 
  
   
3.000.000.000,- 
 | 
  
   
5.774.110.000,- 
 | 
 
| 
   
2 
 | 
  
   
3.150.000.000,- 
 | 
  
   
3.160.400.000,- 
 | 
  
   
-10.400.000,- 
 | 
  
   
-2.784.510.000,- 
 | 
  
   
6.150.000.000,- 
 | 
  
   
8.934.510.000,- 
 | 
 
| 
   
3 
 | 
  
   
3.339.000.000,- 
 | 
  
   
3.000.600.000,- 
 | 
  
   
338.400.000,- 
 | 
  
   
-2.446.110.000,- 
 | 
  
   
9.489.000.000,- 
 | 
  
   
1.1.935.110.000 
 | 
 
| 
   
4 
 | 
  
   
3.572.730.000,- 
 | 
  
   
3.007.600.000,- 
 | 
  
   
565.130.000,- 
 | 
  
   
-1.880.980.000,-
   
 | 
  
   
1.3.061.730.000 
 | 
  
   
1.4.942.710.000 
 | 
 
| 
   
5 
 | 
  
   
3.894.275.700,- 
 | 
  
   
3.010.600.000,- 
 | 
  
   
883.675.700,- 
 | 
  
   
-997.304.300,- 
 | 
  
   
1.6.956.005.700 
 | 
  
   
1.7.953.310.000 
 | 
 
| 
   
6 
 | 
  
   
4.244.760.513,- 
 | 
  
   
3.100.600.000,- 
 | 
  
   
1.144.160.513,- 
 | 
  
   
146.856.213,- 
 | 
  
   
2.1.200.766.213 
 | 
  
   
2.1.053.910.000 
 | 
 
| 
   
7 
 | 
  
   
4.669.236.564,- 
 | 
  
   
3.300.000.000,- 
 | 
  
   
1.369.236.564,- 
 | 
  
   
1.516.092.867,- 
 | 
  
   
2.5.870.002.777 
 | 
  
   
2.4.353.910.000 
 | 
 
| 
   
8 
 | 
  
   
5.229.544.952,- 
 | 
  
   
3.600.000.000,- 
 | 
  
   
1.629.544.925,- 
 | 
  
   
3.145.637.792,- 
 | 
  
   
3.1.099.547.729 
 | 
  
   
2.7.953.910.000 
 | 
 
| 
   
9 
 | 
  
   
6.275.453.942,- 
 | 
  
   
3.990.000.00,- 
 | 
  
   
2.285.453.942,- 
 | 
  
   
5.431.091.734,- 
 | 
  
   
3.7.375.001.671 
 | 
  
   
3.1.943.910.000 
 | 
 
| 
   
10 
 | 
  
   
7.593.299.270,- 
 | 
  
   
4.400.000.000,- 
 | 
  
   
3.193.299.270,- 
 | 
  
   
8.624.391.004,- 
 | 
  
   
4.4.968.300.941 
 | 
  
   
3.6.343.910.000 
 | 
 
| 
   
∑ 
 | 
  
   
4.4.968.300.941 
 | 
  
   
3.6.343.910.000 
 | 
  
   
8.624.391.004,- 
 | 
  
   | 
  
   | 
  
   | 
 
Sumber : Data diolah
Tahun 2016.
Berdasarkan data Tabel 8 dapat dihitung besarnya Break Even Point (BEP) dengan rumus:
             ∑Cost
Kum.sbelum BEP – ∑Benefit Kum.sbelum BEP
BEP  =  Tp-1
+                                                                                                                          9       ×
12 Bln
                                      Benefit
pada saat BEP
                    1.7.953.310.000,-  – 
1.6.956.005.700,-
BEP  =  5
Thn  +                                                         ×       × 12 Bln
                                 4.244.760.513,-
                       997.304.300,-
BEP  =  5
Thn  +  
                               9×         × 12 Bln   = 5 Thn  +  2
bulan
                                  4.244.760.513,-
BEP  =  5
Tahun 2Bulan
Waktu
yang yang dibutuhkan usaha jual beli hasil bumi ini untuk dapat mendapatkan
keuntungan bersih adalah pada saat setelah BEP terjadi yaitu dalam waktu 5
tahun 2 bulan. Waktu yang
dibutuhkan untuk mendapatkan keuntungan relatif lebih cepat dibandingkan dengan
umur proyek dan juga masa pinjaman bank (48 bulan). Hal ini lebih dapat menyakinkan lagi bahwa rencana usaha jual
beli hasil bumi layak untuk
dilaksanakan.